Bab 398
Aroma yang familier ini terasa seperti mencekikku.
Aku bahkan terdiam sejenak, sampai suara rendah Reynard terdengar, "Sekarang kamu sudah begitu peduli padanya, ya?"
Jari-jariku yang terkulai mengepal. Dulu aku juga pernah begitu peduli padanya.
Mau makan bersama Freya saja, aku selalu bilang padanya, tetapi dia seolah tidak peduli padaku.
Sekarang begitu perhatianku sudah berpindah pada orang lain, dia malah marah, dan bertanya balik padaku.
"Ya, bagaimana mungkin aku nggak peduli pada pria yang jadi milikku?" kataku sambil menatap matanya.
Kalau ingin menghancurkan hati seseorang, aku juga bisa.
Walaupun aku tahu Reynard kini sudah semakin menjauh dariku, bukan berarti rasa sakit yang dia berikan padaku hilang begitu saja.
Di saat-saat yang tidak terduga, rasa sakit itu masih bisa menusuk hati.
Jadi, tidak ada yang salah kalau aku ingin menggigitnya sedikit saja untuk membalas luka-luka yang pernah aku alami.
Tentu saja, selama dia masih peduli, aku bisa menggigitnya.
Reynard menyip
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda