Bab 357
Jadi, semuanya hanya ilusiku. Bahkan, suara ayahku yang kudengar hanyalah halusinasiku.
Mereka sudah pergi selama 10 tahun.
Mana mungkin aku bisa mendengar suara mereka?
Aku berdiri di sana dan merasa hampa. Cahaya terakhir dari luar jendela menghilang, lalu seluruh ruangan menjadi gelap. Kesedihan karena kehilangan kedua orang tuaku dan tidak pernah bisa bertemu mereka lagi akhirnya meledak. Air mataku pun tak terbendung.
Malam itu, aku tidur dengan sangat gelisah. Aku terus bermimpi tentang orang tuaku.
Ketika terbangun, seluruh tubuhku terasa sangat lelah seperti habis melakukan pekerjaan fisik yang berat.
Aku mencoba bangkit, tetapi tubuhku seakan-akan tidak mau bergerak.
Saat itu, aku baru sadar bahwa aku jatuh sakit. Ketika meraba dahiku, rasanya agak panas.
"Everly, kamu sudah bangun?" Suara Mario terdengar dari luar.
Aku membuka mulut untuk menjawab, tetapi suaraku serak dan tenggorokanku terasa sangat sakit seperti menelan pecahan kaca.
Akhirnya, aku hanya bisa mengirim pesan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda