Bab 344
Robbert tidak merespons. Aku segera meraih tangannya dengan jantung berdebar.
"Om, Om ... "
Sambil menghela napas berat, Robbert akhirnya membuka matanya secara perlahan. Tatapan matanya padaku terlihat sedikit kabur. "Chloe, tadi aku hampir nggak bisa bangun."
Aku berkata dengan gugup, "Om, aku panggil dokter dulu, ya."
Robbert menahanku dan berucap dengan suara lemah, "Nggak apa-apa, jangan takut. Ini bukan pertama kalinya aku ketindihan."
Aku pernah mendengar hal ini sebelumnya dan hanya menganggapnya sebagai lelucon. Namun, sekarang dia tengah mengidap kanker serius. Aku khawatir yang tadi itu bukan ketindihan, tetapi pertanda bahwa penyakitnya memburuk.
Meskipun aku bukan dokter, aku tahu beberapa pengetahuan umum. Apalagi, aku punya Freya, sahabatku yang berprofesi sebagai dokter.
"Om, lebih baik minta dokter periksa saja. Aku nggak tenang," ucapku, tetap bersikeras ingin memanggil dokter.
Dokter datang dan melakukan beberapa pemeriksaan rutin. Dokter lalu berkata bahwa tidak ada
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda