Bab 313
Kami berdiri di tepi danau sambil mendengarkan suara air danau yang diterpa angin.
Namun, setelah berdiri sebentar, aku merasa sedikit lelah dan tubuhku terasa lemas.
"Kenapa?" tanya Mario kepadaku.
"Aku mau cari tempat duduk. Berdiri membuat kakiku pegal," kataku dengan jujur.
Mario melihat sekeliling, kemudian aku merasa tubuhku terasa ringan. Dia mengangkat pinggangku, lalu berjalan menuju sebuah batu besar di dekatnya.
Meskipun aku sudah terbiasa dia memelukku seperti bantal, aku tetap berpura-pura malu dan berkata, "Aku bisa jalan sendiri."
"Bukannya kakimu pegal? Bagaimana bisa jalan lagi?"
Aku menjulurkan lidahku, lalu diam.
Mario meletakkanku, kemudian duduk. Saat aku hendak mendekatinya, dia langsung meraih tanganku dan mengangkatku ke pangkuannya.
Ini taktik apa lagi?
Tidak lama setelah keraguan ini muncul, dia berbisik ke telingaku, "Batunya dingin."
Apakah ada pacar yang lebih teliti dari Mario?
Mungkin ada, tetapi bagiku tidak ada.
"Terima kasih, pacarku," kataku sambil me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda