Bab 271
Begitu mendengar ini, aku merasa lega.
Dia tidak langsung bertindak sembrono, tetapi bertanya lebih dulu padaku.
"Perlu, Pak Mario … " Aku terhenti. Saat ini aku masih belum tahu jabatannya di perusahaan ini, tetapi dengan kemampuannya, dia pasti berada di tingkat insinyur.
"Tolong bantu aku mengantar tamu, Pak Mario," kataku sambil berbalik.
Mike sama sekali tidak menahan diri meski Mario sudah datang, dia terus menggodaku. "Aku akan menunggu Kakak di akhir pekan. Kakak itu hadiah kedewasaan yang paling aku nantikan malam itu."
Sebelum dia selesai bicara, Mario sudah berjalan melewatiku dan berkata, "Sekarang kamu bisa pergi."
Mike tidak menghiraukannya, malah merasa kesal pada Mario dan berkata lagi padaku, "Aku akan menunggu Kakak pulang kerja, ayo kita makan siang bersama."
Aku berhenti, berbalik, dan ingin meledakkan kepalanya.
Namun, sebelum aku melakukan itu, Mario sudah berkata padanya dengan dingin, "Keluar."
"Kamu siapa? Kenapa aku harus keluar cuma karena kamu bilang keluar?
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda