Bab 242
"Selamat tidur, sayang!"
Mario mengirim pesan padaku setengah jam kemudian.
Entah apa saja yang dilakukannya selama setengah jam lalu sampai sekarang. Apa mungkin dia mandi air dingin seperti yang ditulis di novel-novel?
Gara-gara kejadian tadi, aku terlalu malu membalas pesannya.
Malam itu tidurku tidak nyenyak. Mungkin karena tidak mandi air dingin, aku merasa gerah dan tidak nyaman.
Inikah akibat dari hasrat yang tak tersalurkan?
Karena semalaman sulit tidur, aku pun bangun lebih awal.
Meski begitu, Mario tetap bangun lebih cepat dariku. Dia bahkan sudah keluar untuk lari pagi.
Stamina dan kekuatan pria itu sungguh mengagumkan.
Jika staminanya sebesar itu, dia pasti hebat dalam urusan ranjang ...
Seharian itu aku tidak bisa mengalihkan pikiranku dari kejadian semalam.
Kalau dipikir-pikir, ini semua salah Freya. Bisa-bisanya dia memberiku saran bodoh seperti itu ...
Tanpa melihat jam, aku langsung mengirim pesan padanya: "Kamu lapar nggak? Ayo, temani aku sarapan."
Semalam aku sudah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda