Bab 194
Begitu pesan baru dikirim, Michael langsung menghubungiku.
"Ada apa? Orang itu mau mendukungmu pakai cara nggak pantas?" Michael memang pria yang sangat blak-blakan.
Aku langsung tertawa, "Aku maunya begitu, tapi nggak pernah ketemu dengannya, aku mana bisa melakukannya?"
"Belum pernah ketemu? Jadi kamu penasaran, makanya minta aku selidiki?" Michael sedikit terkejut, "Adik, kamu pikir aku ini nganggur, begitu?"
Dia baru saja memosting tentang akan ikut turnamen biliar, pasti sekarang sedang sibuk.
Tiba-tiba aku merasa tindakanku agak gegabah, "Kalau Kak Michael nggak ada waktu, tidak apa-apa. Aku cuma penasaran, bukan harus mencari tahu."
"Adik, kamu bilang begitu supaya aku merasa nggak nyaman, 'kan?" Kak Michael pura-pura marah.
Aku tertawa, "Nggak kok, benar-benar cuma penasaran. Kalau Kak Michael ada waktu, silakan selidiki, kalau sibuk nggak apa-apa."
"Ada waktu, kalau untuk orang lain mungkin nggak, tapi untuk urusan kamu pasti ada waktu. Baiklah, aku akan selidiki." Michael men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda