Bab 146
Pukul lima pagi.
Setelah bangun tidur, aku melakukan yoga untuk mempersiapkan diri menyambut pekerjaan baruku dengan semangat penuh.
Pukul enam, aku mandi, lalu berganti pakaian. Saat hendak menyiapkan sarapan, tiba-tiba ponselku berdering.
Ini adalah pesan dari Mario.
"Sarapan sudah ada di atas meja. Kunci digantung di depan pintumu."
Melihat pesan ini, aku terdiam beberapa saat sebelum keluar. Aku melihat ada kunci, lalu aku juga membuka pintu kamar Mario dan melihat ada sarapan.
Semalam, aku tidak tega menolaknya. Sebenarnya, aku juga tidak tahan dengan godaan makanan dan akhirnya "membantu"nya.
Apa yang terjadi dengan sarapan hari ini?
Apa dia mau menjadi pembantu gratis untukku?
Meskipun sudah ada makanan enak di depan mata, aku tetap merasa tidak nyaman dengan hal ini.
Kemudian, aku membalasnya: "Apa maksudmu? Pak Mario ingin bekerja paruh waktu?"
Mario menjawab: " Hm, Bu Chloe boleh kasih sedikit upah."
Dia cukup pandai menjilat.
Aku tahu dia tidak bermaksud begitu. Aku berpikir
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda