Bab 140
Aku dan Mario saling bertatapan. Hanya ada kita berdua di dalam ruangan ini. Suasananya terasa agak canggung.
Ini sungguh aneh. Kita tidur bersama di kamar hotel, tetapi tidak ada yang terjadi.
Sekarang, di apartemen dengan dua kamar tidur yang begitu besar ini, ruangannya terasa sangat sempit, bahkan membuat orang sulit bernapas.
Setelah aku dan Mario saling bertatapan sejenak, dia berkata, "Lebih baik aku tidur di sofa saja."
Aku terdiam.
"Kamu hanya boleh tidur dengan pacarmu yang sebenarnya di kamarmu. Lebih baik ... aku tidur di sofa," ucap Mario sampai membuatku merasa bersalah padanya.
Namun, aku juga tahu dia sengaja memberiku tekanan. Dia masih ingin menjadi pacarku yang sebenarnya.
Pria jujur memiliki banyak trik. Sepertinya perkataan ini tidak sepenuhnya salah.
Namun, aku tidak akan terjebak olehnya. Jadi, aku hanya berkata "terserah kamu", kemudian segera masuk ke kamar orang tuaku.
Aku pun berbaring di tempat tidur, tetapi aku tidak merasa mengantuk. Aku masih terbayang de
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda