Bab 138
Tidak ada jawaban. Kulit kepalaku benar-benar mati rasa.
Namun saat ini, aku tidak bisa mundur. Aku hanya bisa menguatkan hati dan bertanya dengan marah, "Siapa kamu sebenarnya?"
"Ini aku!" jawabnya.
Kemudian, terdengar suara langkah kaki dan sebuah suara yang menjelaskan, "Aku teman kencanmu di kafe tadi sore."
Ternyata dia?
Aku benar-benar tidak menyangka, baru bertemu dengannya sekali, dia sudah mengikutiku. Menakutkan sekali!
Tidak ada lampu di koridor, semuanya gelap gulita. Meskipun ada sedikit cahaya bulan yang masuk melalui jendela koridor, aku hanya bisa melihat objek dalam jarak dua langkah saja.
Orang itu belum naik, jadi aku tidak melihatnya.
Aku masih memegang kunciku dengan erat, siap menyerang setiap saat. Lalu, aku berkata, "Ngapain kamu mengikutiku?"
"Jangan salah paham, aku nggak ada niat jahat. Aku hanya ingin melindungimu. Bagaimanapun, nggak aman gadis sepertimu berjalan sendirian malam-malam begini." Selesai berbicara, dia pun muncul di hadapanku.
Penjelasannya in
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda