Bab 109
Aku tidak bergerak. Mario yang sudah berdiri di lift berseru padaku, "Ayo, kita naik sama-sama."
Aku memandangnya sambil memegang lolipop di tanganku. Dia berkata lagi, "Ada satu efek penyesuaian yang butuh masukan darimu."
Kata-katanya mirip seperti yang diucapkannya waktu memintaku naik ke lift tadi. Namun, apa yang aku lihat saat itu?
Aku mengingatkannya, "Mario, sekarang jam kerja. Jangan melibatkan urusan pribadi ke dalam pekerjaan dan menipuku."
"Oh," sahutnya dengan patuh. Namun, dia tetap berdiri di sana menungguku.
Aku terpaksa berdiri dan menghampirinya. Saat aku hendak naik ke lift, dia mengulurkan tangan untuk membantuku, tetapi aku menghindar.
Satu kakiku baru saja masuk ketika lift tiba-tiba bergoyang pelan. Aku sontak mengulurkan tangan dan memegang lengannya.
Kecanggungan ini membuat pipiku merona. Dia memandang ke sekeliling dan berkata, "Lift ini harus diperiksa nanti. Kenapa bisa tiba-tiba bergoyang?"
Aku membisu.
Kali ini, Mario tidak menipuku. Setelah aku naik ke l
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda