Bab 732
Dia bahkan telah berjanji pada gadis kecil itu kalau dia akan membawa anak itu ke sini saat dia besar nanti.
Namun, dia tak menyangka kalau mereka tak akan pernah sampai pada hari ketika Lilian dewasa.
Madeline mengeluarkan liontin kecil yang dipakainya di lehernya. Sebelum ini, Lilian selalu membawa benda itu bersamanya.
Dia membuka kedua matanya yang sudah merah di tengah embusan angin dan membelai liontin itu. “Lilly, aku membawamu ke Pulau Bajak Laut sekarang. Bisakah kau melihat?”
Dia memaksakan seulas senyum. Rasa sakit di hatinya sangat jelas dan menghancurkan tulang.
Madeline tak bisa mengendalikan emosinya. Dia menggenggam liontin itu dan mulai menangis.
“Lilian…”
Namun, dia dengan cepat memikirkan Jackson. Dia tak ingin menunjukkan emosi negatif di depan anaknya yang lain.
Madeline buru-buru menyeka matanya dan menengok ke samping.
Namun, ketika dia melihat dengan lebih cermat, tidak ada orang di sampingnya. Selain orang-orang di belakangnya, dia tak melihat Jackson di mana p
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda