Bab 486
Madeline membuka kedua bibirnya, hanya untuk menggigit bibir Jeremy dengan kasar.
Alis pria itu sedikit mengerut saat dia mengedipkan matanya yang memikat hingga terbuka.
Kesenangan berenang di kedua matanya saat dia menganggap penolakan keras Madeline sebagai tanda kalau gadis itu menikmati ciumannya.
Cengkeramannya mengendur dan sebuah tamparan langsung mendarat di wajahnya.
Madeline memelototi pria itu, tinjunya terkepal saat melihat darah di bibir Jeremy.
“Jangan cium aku dengan mulut yang sama yang kau pakai buat mencium perempuan lain! Menjijikkan!”
Madeline mengamuk, berbalik sambil mengomel.
Jeremy mengangkat jarinya yang ramping dan menghapus bintik merah dari sudut bibirnya. “Kau satu-satunya gadis yang pernah aku cium.”
Langkah Madeline melambat.
Jeremy berbalik dan menatap punggung Madeline. “Aku tahu kau tak akan percaya padaku, tapi itu yang sebenarnya. Aku belum pernah mencium perempuan lain.”
Madeline perlahan menaikkan tatapan ganasnya. “Yeah, kau belum pernah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda