Bab 460
Eloise dan Sean melihat pemandangan ini ketika mereka berada di luar kamar dan hati mereka didera sakit yang sangat menyiksa.
Mereka tak berani mengganggu ibu dan anak yang berada di dalam kamar. Pada saat yang bersamaan, mereka juga tak berani memberi tahu Madeline bahwa Jackson sebenarnya adalah putra kandungnya tanpa pertimbangan yang matang.
Eloise menutup mulutnya saat melihat itu. Dia menelan isakannya dan buru-buru berlari menjauh.
“Ellie!”
Sean memanggil Eloise dengan suara pelan. Lalu, dia memandang Madeline dengan penuh kerinduan sebelum mengejar istrinya.
Eloise kembali ke kamarnya dan ambruk di tempat tidur. Dia menutupi wajahnya dan mulai menangis tersedu-sedu.
Meski Sean juga sedang berada dalam kesedihan yang tak tertahankan, sebagai seorang suami dan seorang laki-laki, saat ini dia harus lebih kuat dan lebih bisa mengontrol dirinya dibanding Eloise.
“Hentikan tangismu, Ellie. Jangan seperti ini.” Sean menepuk-nepuk pundak Eloise dan menenangkan istrinya. “Bagaimanapun j
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda