‘Meredith, akhirnya kau tahu apa rasanya tak dipercaya oleh pria yang kau cintai.’
‘Semua yang aku lakukan hari ini tak ada apa-apanya dibandingkan dengan penghinaan dan semua jebakan yang pada awalnya telah kau berikan padaku.’
‘Tentu saja, apa yang ingin aku berikan kembali padamu lebih dari itu.’
“Sepertinya akhir-akhir ini aku selalu menyakitimu.” Suara rendah dan serak Jeremy lembut terdengar. “Tapi aku berjanji kalau situasi ini tak akan pernah terjadi lagi.”
Madeline menolehkan kepalanya untuk menatap Jeremy dan kebetulan pria itu juga menatapnya.
Kedua pasang mata mereka bertemu secara tidak sengaja. Sepasang mata Jeremy sedalam laut yang tampak seperti beriak dengan pusaran yang memusingkan. Semua perhatian Madeline langsung tertuju pada pria itu.
Entah mengapa, detak jantung Madeline bertambah cepat. Dia bahkan merasakan sebuah kehangatan perlahan menyebar dari sepasang telinganya ke kedua pipinya.
Dia menatap wajah tampan yang tak tertandingi di depannya dengan sedikit lingl