Bab 1630
"Baik, Mr. Carter," jawab salah satu pelayan dengan cepat dan berjalan ke sisi Madeline.
Madeline melirik Carter yang setenang biasanya dan kemudian ke pengawal-pengawal gagah di sampingnya. Dia tidak punya pilihan lain selain kembali ke kamar.
Sesampainya di kamar, Madeline melihat noda darah yang tersisa di lantai. Ketika memikirkan Jeremy yang berdarah dan kesakitan barusan, hatinya terasa sakit.
“Jeremy…”
Madeline memainkan cincin kawin di jari manisnya. Ketika mengingat sikap dinginnya terhadap Jeremy sebelumnya, dia merasa lebih malu lagi.
Klik.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka lagi.
Madeline mendongak dan melihat Carter memegang kenop pintu sambil berdiri santai di depan kamar.
“Upacara pernikahan besok akan digelar seperti rencana semula. Kuharap Miss Montgomery bisa terus bekerja sama denganku. Kurasa kau pasti juga ingin melihat Jeremy meninggalkan St. Piaf dengan selamat.”
Setelah mengatakan itu, Carter menutup pintu dengan tegas.
Madeline mengepalkan tinjunya dan menatap bulan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda