Tiffany menarik sprei karena gugup. “B-bagaimana aku bisa tahu? Dia tidak pernah membicarakannya denganku. Bagaimana aku tahu apa yang ada dalam pikirannya?”
Mata Jackson menatap matanya yang berair dan pipinya yang memerah. Dia tahu bahwa Tiffany tidak pernah berbohong pada saat-saat seperti ini.
Dia bangkit dan tersenyum. “Setidaknya, kau sudah jujur.”
Tiffany merasa malu sekaligus frustasi. “Jackson West! Kau telah melewati batas! Menurutmu kita ini apa? Kau mempermainkan aku saat kau mau dan membuangku saat kau tidak membutuhkanku lagi? Apakah aku tidak berbeda dari wanita lain? Camkan ini baik-baik- aku bukan mainanmu!”
Jackson tercengang. Dia menyadari bahwa dia benar-benar telah melewati batas. “Aku tidak…”
Dia tidak mempermainkannya? Tiffany tidak mempercayainya saat ini. Dia jelas mempermainkannya. Dia mengejarnya tanpa henti dan kemudian tiba-tiba mengabaikannya. Sekarang, dia mendatanginya lagi karena alasan yang aneh. Tiffany merasa benar-benar terhina!
Tiffany mengge