Pikiran Arianne sedang kacau. Dia tidak bisa memutuskan apapun. Yang dia pikirkan sekarang hanyalah bagaimana cara menginvestigasi kejadian waktu itu. “Ini… ayo jangan bicarakan ini dulu. Aku harus melakukan investigasi tentang ayah ku. Aku akan membaca surat ini lagi nanti malam setelah aku pulang kerja. Aku akan mengunjungi alamat yang tertulis di surat ini dan menemui ‘tuan Sloane’. Akhir pekan ini. Mungkin dengan begitu semuanya akan menjadi lebih jelas.”
Tiffany mengangguk. “Itu ide bagus juga. Selesaikan ini dulu, jangan pikirkan hal lain sekarang. Kau memiliki bayi di perut mu. Jangan pergi sendiri. Aku akan pergi denganmu. Aku rasa alamat ini lumayan jauh dari pusat kota. Aku akan khawatir jika kau pergi sendiri.”
Arianne kembali ke kantor setelah makan siang tapi dia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya. Setiap kata dalam surat itu mengganggu pikirannya. Dia benar-benar ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi tahun itu. Siapa ‘tuan Sloane’ dalam surat ini? Bagai