Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 8

Danny mencibir, “Ya, Gerald yang itu!” Nigel menunjukkan ekspresi wajah yang aneh dan menarik kembali uluran tangannya. Dia lalu menepuk pundak Gerald dan berkata, “Gerald, aku sudah mendengar tentangmu sejak lama. Aku juga sudah bertemu dengan mantan pacarmu, Xavia. Dia gadis yang sangat cantik. Aku juga mau minta maaf padamu karena saudaraku telah mengambil Xavia darimu. Dan jika kau mau bersenang-senang di Mayberry Commercial Street, sebut saja namaku. Kau akan mendapatkan diskon tiga puluh persen!” Nigel meminta maaf dengan sopan. “Oh, Nigel, percuma meskipun dia menyebut namamu, dia tidak akan mampu membayar apapun di sini.” Alice dan teman-temannya kompak tertawa. “Aku juga minta maaf. Ketika Yuri berkata bahwa dia jatuh cinta pada pacar orang yang malang, aku tidak menyangka kalau gadis yang dia maksud begitu cantik. Sampai kemudian suatu hari aku pergi ke kampusmu dan melihat Xavia sekilas. Ketika aku tahu bagaimana Xavia, kupikir kau pasti adalah orang berada.” Nigel berkata sambil tertawa. “Bagaimana mungkin?? Hahaha! Lagipula, Nigel, kamu kan yang menyuruh Yuri untuk menghubungi Xavia dan menghabiskan sejumlah uang untuknya supaya dia bisa merebut Xavia dari Gerald! Aku ingat Yuri hanya butuh waktu kurang dari setengah jam sejak dia berkirim pesan sampai Xavia mau memutuskan hubungan dengan Gerald!” Kemarahan Harper dan Naomi memuncak saat mendengar perkataan Danny dan Nigel. “Apa maksudmu, hah? Apakah kau merasa sudah sangat hebat hanya karena kau kaya?” Harper berteriak keras pada Nigel. Alis mata Nigel berkerut, “Hei, Teman, ini bukan tentang uang. Siapa yang paling bisa mencintai dan memanjakan wanita, dia layak mendapatkan wanita yang cantik! Coba tanya saja pada Alice. Benar kan, Alice?” Alice yang sedari tadi memperhatikan Nigel merasa bahwa Nigel memang tampan dan memiliki sikap yang menawan. Ditambah lagi, sejak awal dia sudah punya kesan buruk terhadap Gerald. Alice lalu mengangguk tanda setuju. Dia juga sudah pernah bertemu Xavia dan merasa Xavia tidak pantas untuk Gerald. “Lalu apakah kau pikir seseorang pantas ditindas hanya karena dia miskin? Apakah orang miskin tidak punya perasaan? Apa kau bisa mempermainkan perasaan oran lain kapanpun kau mau hanya karena kau merasa lebih kaya dari mereka!?” Gerald tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya. Matanya memerah dengan tangan terkepal, menatap Nigel dengan penuh marah. Jadi, selama ini mereka sengaja mempermainkan hidupnya dan bersenang-senang di atas penderitaannya? Sungguh kejam! Gerald sebenarnya tidak ingin menggubris semua penghinaan yang dilontarkan padanya mengingat itu adalah acara ulang tahun Naomi. Tetapi kini kesabarannya benar-benar habis! Alice menatap Gerald dengan perasaan yang semakin muak. Pria ini tidak hanya miskin, tapi ternyata juga temperamental. Harusnya dia terima saja kalau orang lain mengatakan hal buruk yang sebenarnya tentangnya. Blondie ikut marah. “Hei Gerald! Kau pikir kau siapa? Berani-beraninya kau bicara seperti itu pada Nigel? Apa kau sadar apa yang sedang kau lakukan?” Dia lalu mengambil sebotol wine dan melemparkannya pada Gerald. Ini bukan kali pertama dia menyerang Gerald. Selain itu, dia ingin menunjukkan pembelaannya didepan Nigel. “Gerald, awas!” Harper dengan cekatan mendorong Gerald ke samping. Botol wine tidak jadi mengenainya. Lalu… Pyaarrrr!!! Akuarium berisi ikan Arwana di belakang Gerald pecah! Semua orang terkejut melihat air akuarium yang membanjiri ruangan dan ikan-ikan yang menggelepar di lantai. Blondie tercengang. Wajahnya seketika pucat pasi. “Sial! Ini ikan-ikan mahal!” Danny berteriak dan menatap Blondie dengan ekspresi menyeramkan. Blondie menelan ludah tanpa bisa berkata apa-apa. “Danny, Nigel, aku sungguh tidak sengaja. Aku tidak menyangka Gerald akan menghindar, aku benar-benar tidak sengaja!” Dia lalu menatap Gerald dengan marah. “Ya, benar. Kita tidak seharusnya menyalahkan Blondie. Harusnya Gerald tidak menghindar. Jika mengenainya, harusnya dia menangkap botol itu dengan jantan. Memangnya kenapa, ha? Kenapa harus minggir?” Meski para gadis itu juga ketakutan, tapi mereka tetap menyalahkan Gerald karena menghindari lemparan botol wine dari Blondie. Beberapa saat kemudian… “Apa yang terjadi disini?” Seorang pelayan dan beberapa petugas keamanan tiba-tiba memasuki ruangan mereka setelah mendengar suara ribut dari sana. Terlihat oleh mereka pecahan akuarium dan ikan Arwana yang berserakan di lantai. “Siapa yang melakukan ini?” Kepala keamanan menatap sekumpulan orang di depannya. Ikan-ikan itu sangat mahal dan diimpor langsung dari Malaysia! Bagaimana bisa terjadi kekacauan ini saat dia bekerja? Dia masih tidak habis pikir. “Barry, ini semua hanya kesalahpahaman! Bisakah kau menyembunyikan kejadian ini dari Flynn?” Nigel mencoba membujuk Barry lalu mengeluarkan rokok dan memberikannya pada Barry. Sayangnya, Barry mengangkat tangan menolak pemberiannya. “Nigel, asal kau tahu, ikan-ikan dan akuarium ini harganya sangat mahal. Aku tidak bisa menolongmu kali ini. Aku tidak punya pilihan lain selain menghubungi manajer.” Barry lalu berbicara melalui walkie-talkie nya. Sesaat kemudian, seorang pria berusia tiga puluhan datang dengan sekelompok orang. Dia tidak lain adalah manajer Emperor Karaoke, Flynn Lexington. “Oh, Flynn, temanku!” Nigel menyambutnya dengan senyum. Flynn melihat kekacauan yang terjadi di ruangan itu, lalu bertanya pada Nigel, “Nigel! Apa yang terjadi? Kenapa akuariumnya bisa pecah?” “Tentu saja kami tidak mungkin berani memecahkannya, Flynn. Salah seorang dari kami hanya tidak sengaja menyenggolnya karena dia terlalu banyak bergerak,” jawab Nigel dengan hati-hati. Meski Flynn di sana hanya sebagai manajer, tetapi semua orang tahu bahwa dia juga bekerja pada Zack Lyle. Bahkan ayah Flynn pun segan padanya. Blondie menelan ludah kemudian berdiri, “Tuan Flynn, ini semua salahku. Aku tadi sangat marah pada Gerald dan melemparkan botol wine ke arahnya. Lalu ternyata dia menghindar dan botolnya mengenai kaca akuarium!”. Flynn memandang Blondie penuh amarah. Tak disangka, secara tiba-tiba dia lalu menendang perut Blondie dan memukul kepalanya dengan botol wine. Bug! Bug! “Jadi tadi kau marah? Oke, sekarang aku yang marah!!” “Apa!” para gadis terkejut dan ketakutan melihat apa yang dilakukan Flynn. “Sekarang apa yang harus kita lakukan? Akuarium ikan Arwana ini dibuat khusus untuk melengkapi interior ruangan ini. Harusnya kau membayar dua kali lipat dari harganya. Tapi karena aku masih menghormati kau dan ayahmu, Nigel. Maka aku hanya memintamu mengganti sesuai harga aslinya, dua ratus ribu dolar! Jangan bilang aku tidak menolongmu!” Setelah berkata demikian, Flynn bergegas meninggalkan ruangan. Dua orang penjaga kini bersiaga di depan pintu ruangan. “Apa yang harus kita lakukan sekarang, Danny? Aku hanya punya lima ribu dolar.” kata Blondie dengan darah yang masih keluar dari kepalanya. Danny menjawab, “Aku punya lima puluh ribu dolar dan harusnya kugunakan untuk kebutuhanku bulan depan.” Naomi benar-benar marah. Tapi mereka di sini untuk merayakan pesta ulang tahunnya. Tidak mungkin kalau dia tidak peduli sama sekali, “Aku punya sepuluh ribu dolar.” Semua orang di dalam ruangan mulai mengumpulkan uang mereka. Alice menyumbang sepuluh ribu dolar untuk kekacauan ini. Setelah semua terkumpul, ternyata hasilnya bahkan belum mencapai seratus ribu dolar. “Kalian jangan khawatir, aku akan mencoba bicara dengan Flynn lagi untuk menawar.” kata Nigel sebelum meninggalkan ruangan. Tetapi bagaimana mungkin? Mereka benar-benar dalam masalah besar! “Seharusnya aku tidak merayakan ulang tahunku! Aku akan menelpon ayahku sekarang!”, Naomi berteriak dan mondar-mandir penuh rasa cemas. Alice menghentikannya dan berkata, “Naomi, kami tidak memintamu untuk membayar ini semua. Menurutku yang memulai kekacauan ini lah yang seharusnya bertanggungjawab!” Dia lalu menoleh pada Gerald. “Gerald, ini semua adalah salahmu! Kau yang memprovokasi Nigel. Jika tidak karena kau, Blondie tidak akan sedemikian marah dan mencoba melemparmu dengan botol wine!” Alice berkata dengan sikap marah. “Benar!!”. Para gadis menyetujui perkataan Alice. Naomi menyahut, ”Sudah, cukup! Tolong kalian berhenti menyalahkan Gerald atas semua hal. Kalian semua tidak perlu khawatir soal uang. Karena kita di sini untuk merayakan ulang tahunku, maka aku yang akan membayar kekacauan ini bagaimanapun caranya!” dia lalu mencoba menghubungi ayahnya. Di sisi lain, Harper dan teman-temannya sebenarnya ingin ikut membantu tapi uang bulanan mereka hanya sekitar seribu dolar. Dari tempatnya berdiri, Gerald masih merasa sangat marah. Dia sangat geram pada Nigel, Danny dan Blondie. Tetapi di sisi lain dia juga tidak tega melihat Naomi dalam kesulitan. Sayang sekali, Flynn, manajer tempat ini tidak tahu bahwa dia adalah pemiliknya. Dia juga tidak mungkin menelpon Zack di ruangan ini. Dia akhirnya memutuskan untuk keluar, “aku permisi ke toilet sebentar.” Alice yang melihatnya meninggalkan ruangan seketika melotot. “Ya, Tuhaan, aku sudah menemui segala jenis orang dalam hidupku, tapi tidak ada seorangpun yang tidak tahu malu seperti dia! Dia mau melarikan diri sementara kita semua masih terjebak dalam masalah ini?” Gerald tidak menghiraukan teriakan Alice dan segera menuju toilet. Di dalam toilet, Gerald menelpon Zack. “Halo, Tuan Zack.” “Gerald! Cukup panggil aku Zack. Ada yang bisa kubantu?” “Aku sedang dalam masalah…”

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.