“Kepung dia, jangan sampai dia lolos!” teriak William memberi perintah pada anak buahnya. Seketika para pria kekar itu bergegas menghampiri Gerald.
Gerald dan empat orang di sana terkepung. Mereka bingung atas apa yang terjadi.
Di belakang William, berdiri seorang pria bertampang garang. Ia berusia sekitar hampir tiga puluh tahun dan mengenakan kacamata. Sejak tadi ia tidak berbicara sepatah katapun.
Pria itu menyilangkan tangannya di depan dada. Hampir separuh wajahnya ada bekas luka bakar yang parah. Ia sepertinya adalah pengawal pribadi William.
"Hmpph...!! Musuh pasti akan selalu bertemu lagi. Ini baru beberapa hari dan aku yakin kau tidak menyangka ini akan terjadi." Liara berteriak lantang sambil berpegangan pada lengan William. Mereka berdua menghampiri Gerald. Tatapan Liara memancarkan amarah yang seakan-akan dapat membunuh seseorang. Ia rasanya memang ingin membunuh Gerald dengan tangannya sendiri.
Sejak kecil, Liara selalu dimanja oleh orang-orang disekitarnya. Tidak pern