Bab 2386
Meskipun serangan Banteng Api Bermata Satu tidak sekuat itu, dia tidak cukup kuat untuk mendapatkan keuntungannya. Jika mereka terus bertarung seperti ini, itu akan merugikannya.
Jika salah satu dari dua banteng lainnya datang, dia pasti akan mati. Semakin Chandler terus bertarung, semakin gugup dirinya. Butir-butir keringat terus terbentuk di kepalanya, dan wajahnya sepucat kertas putih. Bahkan napasnya pun mulai tidak menentu!
Saat kecemasannya memuncak, kilatan abu-abu tiba-tiba melintas di sebelahnya.
Yang didengar Chandler hanyalah suara sesuatu yang ditusuk, dan Banteng Api Bermata Satu itu pun menjerit kesakitan. Ketika melihat ke belakang, dia melihat bahwa mata banteng itu telah ditusuk oleh sebilah pedang abu-abu.
Mata banteng itu pun pecah seperti kaca! Detik berikutnya, banteng yang tak terkalahkan di mata Chandler itu langsung terjatuh ke tanah. Banteng itu menggeliat seolah-olah sedang mengalami siksaan neraka. Banteng tersebut terus berguling-guling di tanah dengan raung
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda