Bab 64 Kereta Kuda
Mereka berciuman hingga sang gadis terengah-engah. Saat mata Verian terlihat menatap jernih, wajahnya memerah. "Uh- jadi… kau mendengar apa yang baru saja kukatakan?"
Pria itu menatapnya dengan tatapan acuh tak acuh. "Memangnya apa?"
"Aku..."
Verian berkata bahwa dia menyukainya. Apa sang pria mendengarnya atau tidak?
Dan ketika gadis itu menatap matanya sekarang, dia tidak memiliki keberanian sama sekali untuk mengucapkan kalimat itu lagi. Semangatnya setengah memudar, dan dia kehilangan selera. "Tidak, bukan apa-apa."
Memang benar Verian menyukai Heaton sekarang, tapi dia belum mencintainya. Jadi, tidak penting untuk memberitahunya lagi.
Verian kemudian meringkuk kan tubuhnya dan bergeser, hanya ingin tidur. Tanpa diduga, suara pria yang cemberut terdengar di belakangnya. "Ya, ‘kan soal kau yang menyukaiku. Kenapa kau tidak berani mengakuinya?"
Nada suara sang pria yang tenang itu tidak bermaksud untuk menutupi apapun, membuat Verian merasa ingin mengubur dirinya sendiri di tanah. Di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda