Bab 1085
"Jenson!"
Raungan buas Whitney terdengar di seluruh asrama siswa.
"Keluarlah, dasar bajingan jahat!"
Jenson sedang duduk dengan tenang di dekat jendela kamar asrama standar. Di depannya diletakkan sebuah papan lukis kayu dengan potret yang baru dilukis di atasnya.
Jenson menatap wanita lembut dan cantik di potret dengan mata berlinang.
Whitney menyela, meletakkan tangannya di pinggul, dan menghampiri Jenson.
"Kau telah melakukan hal yang sangat buruk, dasar bajingan kecil."
Jenson mengangkat kelopak matanya untuk melihat Whitney. Di bawah sinar matahari, Whitney memperhatikan betapa sangat cerahnya matanya yang indah dan menawan.
"Apa kau menangis, Jens?" Whitney bertanya dengan gugup.
Dalam ingatan Whitney, anak laki-laki kecil ini selalu keras kepala dan pantang menyerah. Sejak Jenson mendaftar di akademi, Jenson tidak pernah menunjukkan kelemahan terlepas dari kesulitan yang ia hadapi.
Whitney mengalihkan pandangannya ke potret itu, dan ketika ia melihat wanita yang lembut dan cant
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda