Bab 554
Selena sangat cemas sehingga dia bisa mati. Tanpa disadari, hatinya dipenuhi dengan harapan.
“Mmph!”
Akhirnya, bibir keduanya pun bersentuhan. Selena tanpa sadar memeluk leher Fane.
Namun saat mereka berciuman dengan penuh gairah, sebuah ketukan lembut terdengar dari luar pintu.
Fane tercengang dan ekspresinya menjadi gelap.
“Yang benar saja! Siapa itu yang mengetuk pintu? Ini sudah lewat jam sepuluh malam,”
Selena juga kaget. Dia duduk tegak dalam kebingungan dan merapikan gaun tidurnya.
“Buka pintunya dan coba lihat. Jangan bilang kalau itu Mama? Jangan bilang dia tidak ingin kita....”
Fane terdiam sesaat. Dia menarik bajunya dan perlahan berjalan ke pintu untuk membukanya.
Fane sudah akan meledak marah. Namun dia tidak melihat siapa pun ketika membuka pintunya. Saat menunduk, ada sepasang mata bulat yang menyedihkan sedang menatapnya dengan penuh harap. Kemarahannya pun langsung mereda.
“Kylie, kenapa kau belum tidur?”
Fane tidak tahu harus tertawa atau menangis. Dia tidak pernah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda