Bab 1994
"Tapi bagaimanapun juga, tidak ada gunanya. Orang itu menang dengan jujur dan kita harus menerimanya!” ujar Tanner menghibur putrinya.
Ia tahu betul bahwa di dunia kompetisi seni bela diri, tidak ada yang bisa berada di puncak selamanya.
Yalinda yang tampak seperti ingin membantah, tiba-tiba menyadari ada bekas luka di lengan Tanner. Ia pun segera bertanya, “Hah? Sejak kapan Ayah terluka? Apa yang terjadi?"
Mendengar itu, Tanner hanya terkekeh sambil melambaikan tangan satunya dan berkata, “Ini cuma goresan kecil. Aku mendapat luka ini karena bertemu sekelompok perampok Gunung Tygress dalam perjalanan pulang!”
“Bandit itu lagi? Makin hari mereka makin berengsek saja! Berarti Ayah harus menambah jumlah pengawal saat mengantarkan barang. Kalau tidak, aku bersumpah aku akan ikut sebagai pasukan tambahan,” gumam Yalinda setelah berpikir sejenak.
Tanner menepuk kepala putrinya kemudian berkata dengan lembut, “Tidak apa-apa. Toh, aku ingin putriku tetap aman!”
Tepat pada saat itu, terd
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda