Ekspresi Su Zhehan sedikit berubah.
Xia Xi memutar pergelangan tangannya untuk membebaskan tangannya dari jari-jari Su Zhehan.
Namun, jari-jari Su Zhehan mencengkeram tangan Xia Xi begitu erat sehingga dia tidak bisa melepaskannya.
"Bukankah kau mengatakan kau tidak akan repot-repot menyia-nyiakan usahamu? Mengapa sekarang kau bereaksi seperti ini?" Su Zhehan bertanya dengan sinis.
"Karena aku tidak tahan." Xia Xi memberinya jawabannya. "Aku merasa tidak tahan saat kau memegangku seperti ini." Seolah-olah setiap sel di tubuh Xia Xi berteriak agar dia pergi dan merasa jijik padanya!
Su Zhehan mengerutkan kening dan memegang tangan Xia Xi sedikit lebih erat. "Kalau begitu teruslah bertahan. Tidak ada gunanya berjuang jika aku tidak ingin melepaskanmu."
Xia Xi hanya merasakan bertambah sakit karena dicengkeram oleh Su Zhehan, tapi Xia Xi juga keras kepala dan tidak mau menangis kesakitan.
Xia Xi berpaling untuk melihat ke luar jendela mobil. Jalanan Kota Rusa masih terang da