Bab 1839
Papan peringatan ayah Yi Jinli dan Tuan Besar Yi didirikan di aula dalam.
Mata Nyonya Kang memerah ketika dia melihat dua papan peringatan. Dia dengan cepat berkata, "Aku... aku akan membakar dupa!"
Setelah mengatakan itu, Nyonya Kang mengambil dupa yang tidak digunakan di depan papan peringatan, menyalakannya, dan memberikannya.
Pengacara Besar Kang melirik istrinya dan mengikutinya.
"Nyonya Kang, kau baik-baik saja?" tanya Ling Yiran ketika dia melihat mata merah Nyonya Kang.
"Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir, sayang sekali ayah mertuamu...meninggal begitu muda," gumam Bu Kang.
"Ayah mertuaku terlalu mencintai ibu mertuaku. Dia kehilangan keinginan untuk hidup setelah kehilangan orang yang dia cintai. Mungkin kematian adalah sesuatu yang melegakan baginya," ucap Ling Yiran sambil menghela nafas. Namun, ayah mertuanya telah meninggalkan rasa sakitnya kepada yang orang yang hidup untuk ditanggung.
"Bagaimana... Bagaimana dia mati?" gumam Nyonya Kang.
“Dia mati membeku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda