Bab 153
Bahkan setelah Gu Lichen menyentuh bibir Ling Luoyin, dia akan mengelap jari-jarinya dengan menggunakan sapu tangan bersih, seolah-olah Ling Luoyin kotor.
Ling Luoyin merasa sangat bingung dengan perlakuan Gu Lichen padanya, tapi dia tidak berani menanyakannya.
"Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku. Yang perlu kau pedulikan adalah aku, karena kau adalah pacarku. Kau tidak perlu repot-repot memikirkan hal yang lain," ucap Gu Lichen.
Perlakuan Gu Lichen pada Ling Luoyin sangatlah lembut, dia seolah-olah sedang membelai sesuatu yang berharga. Namun, suara Gu Lichen terdengar sangat dingin dan asing.
Kadang-kadang, Ling Luoyin merasa dia tidak bisa memahami Gu Lichen. Dia tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Gu Lichen atau apa yang dia inginkan.
"Aku ... mengerti," ucap Ling Luoyin tergagap.
Gu Lichen menarik tangannya kembali dan, seperti biasa, dia mengeluarkan saputangan untuk mengelap jari-jarinya.
Ling Luoyin menggigit bibirnya. Dia bertekad untuk mengambil hati Gu Lichen sua
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda