Bab 219 Bos, Aku Menyukaimu
"Kamu cantik."
Ketika Michael mengatakan kalimatnya ini, Si wanita terkejut. Tangannya masih memegang tangan lelaki ini.
Michael merasa senang.
Bisakah dia memegang tanganku lebih lama lagi?
Seperti ada aliran listrik yang mengalir dari tangannya. Michael seolah mati rasa saat aliran ini menjalari seluruh tubuhnya. Rasanya tidak saja begitu nyaman, bahkan jauh lebih baik dibanding pijat ala Thailand.
"Aku tidak mendengar apa yang kau katakan. Tuan Luther, apa yang kau katakan tadi?”
Michael menyipitkan matanya dengan tenang. "Kamu sangat cantik."
Wajah wanita itu seketika menjadi dingin. Sorot matanya menjadi ikut dingin pula.
"Keluar."
"Ah?"
Dia tidak peduli pada Michael. Dia memutar badannya kemudian mengulurkan tangan. Dengan sekali klik, pintu mobil di dekat kursi pengemudi terbuka.
"Keluar," kata wanita ini dengan nada datar.
Michael bingung. Wanita ini seharusnya merasa senang saat dipuji, bukan?
Atau Setidaknya mereka mungkin akan menunjukkan wajah malu?
Um …
“Kau keluar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda