Bab 96
Meredith melemparkan dirinya ke pelukan Jeremy dalam teror, dengan jelas menciptakan imaji seorang korban.
Dia sudah pernah memainkan trik yang sama namun masih saja, Jeremy percaya tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
Semua orang mengeluarkan tatapan hina dan tidak percaya pada Madeline. Madeline sendiri sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu, namun ia masih belum bisa terbiasa dengan tatapan ingin membunuh dan dingin yang Jeremy berikan padanya.
Dalam otaknya, wajah itu tetap wajah yang ia cintai. Namun, wajah itu tidak lagi mempunyai kelembutan yang sebelumnya dipunyainya.
Saat ini, sembari memeluk Meredith, mata dingin dan tajamnya menusuk Madeline."Ma. De. Line!"
Dia menggertakkan gigi-giginya sembari meludahkan tiga suku kata itu, masing-masing dengan kekuatan yang seakan-akan bisa menelannya!
Madeline merasakan hawa dingin merayap dari telapak kakinya melewati sekujur tubuhnya. Sangat menakutkan.
Meredith yang masih bersandar di lengan Jeremy menangis tiada henti. “Jeremy, bagai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda