Bab 465
Madeline terkejut dengan kemunculan Jeremy yang tiba-tiba. Namun, entah mengapa, dia menghembuskan nafas lega.
Felipe kesal karena penyataan cinta dan lamarannya tiba-tiba disela. Sedikit amarah muncul di sepasang mata hitamnya yang lembut. “Jeremy, kenapa kau di sini? Kau tak lagi punya posisi disini.”
Sepasang mata sipit Jeremy menatap lurus Felipe, lalu tatapannya mendarat ke wajah Madeline.
Saat dia bertemu dengan tatapan dingin gadis itu, tatapannya berubah menjadi lembut.
“Aku tahu kau membenciku dan ingin aku mati. Aku terima segala macam pembalasan dendam darimu, tapi aku tak akan membiarkanmu bersama laki-laki ini … apalagi menikah dengannya.”
Lewat intonasinya, Jeremy tak menyisakan ruang untuk bernegosiasi, dan ada aura mendominasi di dalam sepasang matanya yang gelap.
Ketika Madeline hendak mengatakan sesuatu, dia mendengar Felipe terkekeh di belakangnya.
“Kau tak akan membiarkan ini?” Dia tertawa sembari menanyai, “Siapa kamu tak bisa membiarkan ini? Apa kau lupa bagaimana
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda