Bab 451
Madeline memprotes dan menanyai pria itu saat Jeremy teringat kembali akan apa yang terjadi di hari itu.
Jeremy mengingat semuanya dengan jelas. Hari itu adalah hari yang berangin dan bersalju. Madeline gemetar hebat saat mendekap guci dengan kedua tangannya, gigi-giginya berlumur darah. Gadis itu terlihat begitu menyedihkan bagaikan seonggok boneka yang telah dikalahkan. Namun, kedua matanya dengan tegas memprotes apa yang sedang dia lakukan.
Saat itu gadis itu berkata, “Bunuh aku, Jeremy. Aku tak sudi melihatmu lagi.”
Gadis itu juga berkata, “Kau akan menyesali ini, Jeremy!”
Akan tetapi, saat itu, dia telah menjawab dengan angkuh, “Tak ada kata ‘menyesal’ di kamusku.”
Madeline mencemooh ketika melihat Jeremy tenggelam dalam pikirannya.
“Ada apa? Apa kau ingat semua yang telah kau lakukan? Apa kau ingat bagaimana dirimu sangat yakin kalau anak kita adalah anak haram yang tak sabar ingin kau gerus tulang-tulangnya jadi debu?”
Jeremy kembali ke alam sadarnya setelah Madeline mengatakan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda