Bab 886 Mengacaukan Kenangan
Vickie membungkuk dan berjongkok di lantai karena merasa tidak nyaman.
Dalam benaknya, dua suara terus terdengar.
Pergi? Atau tidak pergi?
Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia memiliki perasaan nostalgia yang samar terhadap tempat ini. Perasaan ini muncul tanpa bisa dijelaskan seolah-olah terjebak di dalam hatinya, tetapi pada saat yang sama, dia juga secara tidak sadar menolaknya.
Tetesan keringat dingin menetes dari dahinya. Bibirnya berangsur-angsur memutih, karena berbagai adegan tiba-tiba muncul di benaknya seperti film.
"Kakak, menurutmu ini apa?"
"Adik, jangan memetik bunga ini lagi. Bunga ini mekar begitu indah. Kalau dipetik, dia akan mati dan tidak cantik lagi."
"Tapi, alasan bunga itu indah adalah agar orang bisa melihat dan memetiknya, kan? Kakak, kamu sangat kuno. Ruby tidak menyukaimu lagi, hmph!" Gadis kecil itu mendengus dan pergi dengan amarah.
Anak laki-laki itu, yang sedikit lebih tinggi darinya, mengerutkan kening ketika melihat reaksinya. Anak laki-la
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda