Bab 1311
Pemuda itu tiba-tiba meraih tangan Angeline dan berkata dengan lembut, "Jangan khawatir, aku akan membantumu membalas dendam."
Tangan pemuda itu tidak besar atau kecil, tetapi jari-jarinya ramping dan kuat.
Angeline langsung teringat Jens punya tangan yang persis sama.
Pada saat itu, Angeline mau tidak mau memikirkan Robbie dan mengasosiasikan mereka berdua.
Pikiran pemuda itu melayang sejenak saat ia memikirkan suami Angeline—seorang laksamana Kiamat!
Kiamat!
Seperti mimpi buruk terkutuk, kata itu membayangi pemuda itu dan terus-menerus mengikutinya seperti bayangan.
Bayangan ayahnya yang dipaksa mengirimnya pergi tiga tahun lalu melintas di benaknya. Pemuda itu bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal pada ibunya dan terpaksa melakukan perjalanan sepi di negeri asing begitu saja.
Selanjutnya, ada juga kematian ayahnya. Ayahnya yang tampan dan sempurna dibakar sampai mati, sekarat dengan menyedihkan. Dia tidak yakin apa ibunya bisa selamat dari sakit hati
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda