Bibit unggul
Juwita pov
Kruk
Kruk
Kruk
Aku pegang perutku yang sudah keroncongan, karena dari tadi aku memang baru minum susu dan roti selai dalam kadar yang sangat sedikit.
Aku elus perut ku pelan sekaligus memberikan pengertian kepada anakku.
“ Tunggu Sebentar lagi ya, nak!” Tuturku sembari mengelus perutku yang masih rata.
Aku uabg nafasku jengah sembari melihat ke atas langit yang di penuhi oleh awan yang sudah mulai terlihat’ menghitam.
Di kala rasa lapar yang tengah menggerogoti ku tercium aroma bakso yang dari tadi aku inginkan, andaikan saja tidak merajuk mungkin aku masih bisa merasakan nikmatnya cita rasa bakso dengan kuah yang masih panas.
Membayangkan begini saja sudah membuat air liurku tumpah. Aku lap dengan cepat sebelum benar-benar jatuh mengenai bajuku.
Arona bakso itu bertambah lama semakin jelas tercium di hidungku
“ Mungkin bawaan bayi jadi hidung ini lebih sensitif ketimbang hari biasanya!” ucapku dengan gusar.
“ sayang”
Panggilan itu membuatku ku segera menoleh, karena suara y
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link