Persiapan malam pertama
“ Aku sudah tidak sabar untuk memilikimu kembali seutuhnya!” ucap bagus ketika ciuman itu terhenti sejenak
Bagus meradukan keningnya dengan keningku yang membuat nafas kami saling terdengar satu dengan lainnya, nafas memburu yang saat ini sama sama sedang tercipta di antara kami. Hati, jiwa dan raga yang saling menginginkan untuk memadukan rasa cinta yang lebih tidak cukup sampai batas ini saja.
“ Aku akan menunggu sampai nanti malam, walaupun sebenarnya aku sudah tidak sanggup menahan lagi!” ucaonya sambil mengatur rambutku menyelipkan rambut rambut ku ke kebelakang daun telingaku.
“ Kenapa harus nanti malam?” tanya ku penuh selidik.
“ Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menunggu untuk mendapatkan dirimu seutuhnya setelah aku berhasil mengucapkan ikrar pernikahan kita!” jawabnya dengan nada lembut namun nafasnya masih belum beraturan
Aku menganggukkan kepalaku walaupun sebenarnya aku tidak tahan lagi ingin menyalurkan hasratku kepadanya.
Bagus melepaskan tubuhku secara perlahan “ ga
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link