Bab 126
Gisel langsung menghubungi nomor Ricky. Tanpa berbicara, Ricky mengklik speaker ponsel dan meletakkan ponsel di atas meja.
"Lintang? Ricky yang memintamu untuk datang." Kata-kata Gisel bukanlah sebuah pertanyaan, tapi penegasan langsung.
Ricky di ujung telepon hendak berbicara, tapi ketika mendengar kata-kata Gisel, Ricky segera terdiam dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
Ricky bertanya-tanya, mungkinkah Gisel meneleponnya secara tidak sengaja?
Ricky percaya bahwa Gisel bodoh, tapi tidak pernah mengira bahwa ini semua dirancang oleh Gisel.
"Aku nggak paham apa maksudmu." Lintang merasa bersalah sejenak, tapi tahu bahwa dirinya pasti tidak boleh mengakuinya. Jika mengakuinya, dia tidak akan bisa mendapatkan 200 juta yang dijanjikan kepadanya.
Gisel bahkan tidak melihat ke arah Lintang, mengeluarkan cek dari tasnya dan mulai menulis angka dalam cek tersebut. Jumlah di cek itu tertulis dengan jelas, yaitu 10 miliar.
Mata Lintang yang berdiri di sampingnya segera memerah dan jantungny

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link