Bab 2894
Pada hari ketiga, di tempat kompetisi.
Dari sepuluh peserta, sembilan orang sudah berada di arena, hanya tinggal Surya yang belum muncul. Saat ini, waktu menuju bahwa penutupan arena hanya tersisa satu menit.
Silvan berdiri di atas panggung, matanya menyapu para peserta di bawah. Ketika pandangannya jatuh pada Herbert, sebersit rasa puas terpancar di mata Herbert yang kemudian mengangguk kecil pada Silvan.
Namun, pada saat itu terdengar suara langkah kaki. "Maaf semuanya, aku terlambat." Surya masuk ke dalam arena dari luar, melihat orang-orang di dalam, lalu tersenyum simpul.
Saat itu, petugas penjaga menutup arena. Mata Silvan tampak menunjukkan kilat dingin sekejap, lalu menghilang. Kemudian, Silvan memandang Surya sambil berkata, "Karena kamu sudah datang, bergabunglah dengan yang lain."
"Baik, Pak Silvan."
Surya bergerak cepat. Dalam sekejap, dia muncul di belakang peserta kesembilan, lalu mengambil kartu nomor 10 yang tersisa.
Ketika Surya memperlihatkan kartu nomor kepada Silvan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link