Bab 26
Mata Sandro memerah hingga terlihat seperti penuh darah, kedua tangannya mengepal erat, lalu dengan keras dia melayangkan pukulan ke arah Cakra.
"Kenapa harus dia? Aku nggak terima! Wenny, asalkan kamu nggak menikah, aku akan membawamu kabur! Ke luar negeri, atau kembali ke Kota Hanis, ke mana pun yang kamu mau, akan kuturuti!"
Namun, Cakra bisa dengan mudah menghindari pukulan Sandro, dia hanya memiringkan wajahnya sedikit, membiarkan tinju itu meleset dan hanya menyapu wajahnya.
Lukanya tidak terlalu parah, tetapi tetap meninggalkan bekas merah yang mencolok.
"Sss … "
Cakra menutupi pipinya yang sedikit terluka, menarik napas pelan, dan wajahnya meringis karena kesakitan.
Meski begitu, ketampanannya sama sekali tidak luntur.
Melihat Cakra terluka, Wenny merasa sangat kasihan. Dia memegang tangan Cakra, berusaha untuk melihat lukanya lebih dekat.
"Nggak apa-apa, aku nggak terluka, nggak sakit kok."
Cakra berpura-pura santai dan tersenyum.
Namun, makin dia berusaha tersenyum, makin Wen
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link