Bab 94
Mendengar itu, Jane tertegun sejenak, lalu menggelengkan kepala. Karena Jane sudah bertekad untuk memutuskan semua hubungan dengan Kevin, menjual yayasan itu juga berarti benar-benar mengakhiri segalanya.
"Sudah nggak penting lagi."
Siapa sangka, Willy tetap bersikeras dan dengan suara rendah yang dalam bertanya balik, "Benarkah sudah nggak penting, atau karena sudah kehilangan sehingga nggak mau berjuang lagi?"
Mendengar nada tersembunyi dalam kata-kata Willy, Jane secara refleks mengangkat pandangannya, lalu mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. "Willy, kamu ...."
Benar saja, detik berikutnya, Willy tidak lagi menyembunyikan niatnya dan mengeluarkan dokumen hibah yayasan yang telah lama dipersiapkan.
Melihat dokumen itu, pikiran Jane tidak mengerti, menatap Willy dengan ketidakpercayaan.
Ekspresi Willy tetap tenang, hanya saja sudut bibirnya sedikit terangkat, mengulum senyuman. "Jane, sekarang yayasan itu sepenuhnya jadi milikmu, nggak akan ada lagi yang bisa campur ta

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link