Bab 72
Kevin menemukan Jane, yang saat itu sedang merapikan Surat Pernyataan Niat, bersiap untuk menemui klien sebentar lagi.
Saat melihat Kevin duduk di hadapannya, wajah Jane langsung menunjukkan ketidakpuasan. Dirinya mengangkat pandangannya dan menatapnya dengan penuh kebencian.
"Pak Kevin benar-benar begitu santai, ya? Datang ke Kota Shenza hanya untuk katakan hal-hal yang nggak ada artinya ini?"
Mendengar kata-kata dingin Jane, Kevin merasakan sakit yang menusuk hati, perasaan yang belum pernah dialaminya sebelum itu.
Saat Lily meninggalkannya dulu, dirinya hanya merasa kehilangan. Namun, sekarang, melihat sikap acuh Jane, rasanya seperti ada bagian dari hatinya yang terpotong.
Namun, Kevin tetap mempertahankan kepribadiannya yang biasa, memancarkan aura penekan seperti seorang senior. Aura dingin yang memancar dari dirinya hampir menenggelamkan Jane.
Jane menundukkan kepala, berusaha memfokuskan pikirannya pada pekerjaannya dan mengabaikan kehadiran Kevin.
Namun, bagaimana mungkin diri

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link