Bab 100
Jane juga dipenuhi dengan aura dingin, tanpa sedikit pun menghindar, dia menatap langsung ke mata Kevin. "Willy adalah suamiku, kenapa aku nggak bisa berada di sini?"
Mendengar kata-kata itu, Kevin seketika merasa seperti hatinya ditusuk belati dingin, tubuhnya bergetar halus tetapi tidak kentara.
Dadanya seakan berlubang, sepotong besar daging dan darah seperti terpotong.
Bukankah mereka hanya pernikahan pura-pura?
Kalau ini hanya sandiwara, apakah mereka benar-benar sampai menemui orang tua?
Jane bahkan tinggal di Vila Bukit Utara!
Alis Kevin makin berkerut, dan akhirnya dia tak bisa lagi menahan akal sehatnya. "Jane, hentikan kekonyolan ini!"
"Apa kamu bersama Willy benar-benar ketagihan berlakon? Apa yang kalian lakukan sekarang ini adalah menipu Kak Hanafi dan Kak Madeline!"
Terdengar langkah kaki cepat dari belakang, ternyata Willy sudah berjalan mendekat. Melihat aura kemarahan yang menyelimuti Kevin, tanpa ragu Willy langsung berjalan ke arah Jane.
Begitu tiba di samping Jane,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link