Bab 98 Gempar
Begitu pertengahan tahun tiba, semester ini juga akan segera berakhir.
Hari ujian akhir pun tiba.
Winda berdandan dengan sangat rapi, tatapan provokatifnya seolah berkata, "Jangan terlalu sombong. Kalau kamu kalah dalam ujian ini, kamu harus meminta maaf dan otomatis keluar dari sekolah."
Trik ini benar-benar kejam.
Jika aku kalah dan harus keluar dari sekolah, tidak tahu berapa banyak tuduhan yang akan dia timpakan padaku.
Jika aku kembali ke Kota Opena, Gerald dan Valen juga tidak akan melepaskanku begitu saja.
Jadi, aku hanya bisa memberikan yang terbaik.
Ujian pertama adalah biologi. Perutku yang biasanya baik-baik saja, tiba-tiba bermasalah.
Winda tampak tertawa puas.
Aku curiga dia yang sudah diam-diam berbuat jahat. Namun, aku tidak punya bukti. Demi menyelesaikan ujian ini, aku menahan rasa sakit hingga keringat mengucur di dahiku.
Akhirnya, aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi, harus menyerahkan kertas ujian lebih awal.
Dua jam kemudian.
Pertandingan antara aku dan Winda
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link