Bab 74 Amarah Besar
Aku bisa dengan mudah membuat pesanan selama sebulan.
Menatap dengan mata melotot pun tak ada gunanya.
Siapa yang membuatku punya uang?
Punya uang berarti bisa semaunya.
Aku memang suka memesan makanan, suka memilih pengantar makanan yang spesifik, serta suka mengirim makanan di malam yang gelap gulita sebagai bentuk penghormatan pada leluhur. Apa yang bisa dia lakukan padaku?
Gerald merasa sangat marah sampai wajahnya terlihat seperti ikan buntal.
"Amelia, apa sebenarnya yang kamu inginkan?" tanya Gerald.
"Lihat betapa pelupanya dirimu. Aku sudah bilang, makin jauh kalian dariku, akan makin baik. Kalau kamu dan Valen nggak mau menjauh dan hidup dengan tenang, aku hanya bisa melawan," balasku.
Kamu masih berharap aku jadi pengiring pengantin?
Heh, mereka benar-benar tidak tahu diri.
Karena mereka ingin membuatku tidak bahagia, aku akan memastikan Gerald lebih menderita.
"Begini saja. Kapan kalian belajar untuk menjauh dariku, itu adalah waktu di mana aku nggak akan mengganggumu lagi. K
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link