Bab 68 Pertengkaran
Valen berkata dengan marah, "Kamu ... kamu yang pengemis. Seluruh keluargamu yang pengemis. Hari ini aku ...."
Wajah Valen yang penuh amarah tiba-tiba berubah menjadi senyuman licik, seolah-olah dia memikirkan sesuatu.
"Amelia, kamu sudah tamat." Setelah berkata demikian, dia melemparkan amplop itu ke lantai.
Uang pun berhamburan ke lantai.
Valen mengeluarkan ponselnya, bersiap untuk mengambil foto.
Apa? Dia ingin memberi tahu Gerald kalau aku datang untuk mengantarkan uang sekaligus menghinanya? Dia ingin membuat seolah-olah amplop itu adalah aku yang melemparkannya?
Dia benar-benar licik.
Aku segera melangkah maju, menepis ponsel Valen dengan cepat, sama seperti tadi malam ketika dia menumpahkan makanan yang aku dan Clarissa siapkan.
Valen merasa sangat marah. Dia berkata, "Apa, apa maksudmu dengan sikapmu itu?"
"Kenapa? Apa sikapku kurang baik? Heh, meski hanya beberapa juta, itu adalah uang yang aku hasilkan dengan susah payah dari bekerja. Kalau kamu merasa itu terlalu sedikit, ka
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link