Bab 19
"Di sini saja, ada batu sebagai penahan angin. Kalau hujan juga nggak akan langsung membasahi kita."
Carlos berkata begitu sambil mengangguk setelah memeriksa sekelilingnya sejenak.
Sambil berbicara, dia berlari ke hutan untuk mencari banyak daun palem, dan menancapkannya di kedua sisi batu untuk membentuk lingkaran. Ini tidak hanya bisa melindungi dari angin, tetapi juga bisa menghalangi beberapa hewan kecil.
Setelah menemukan perkemahan, mereka harus mulai memasak. Carlos membawa dua burung laut dan mencari batu tajam untuk memotong tenggorokan burung seperti memotong ayam.
Saat darah mengalir keluar, Carlos memanggil Callista.
Dia menyuruh Callista untuk menampung darah burung dengan batok kelapa yang sudah kosong.
"Bukannya kita sudah menemukan makanan? Kenapa masih mau makan darah burung?"
"Ini bikin mual."
Callista berkata dengan wajah cemberut sambil menampung darah itu.
"Bukan untuk dimakan, tapi untuk diminum mentah-mentah."
Carlos mengatakannya dengan tenang.
Saat terdampar d
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link