Bab 69
Jinan mendongak, sorot matanya seperti mengharapkan sesuatu.
Namun, Xena, yang tidak menangkap maksud itu, tampak polos saja saat menjawab, "Nggak, kok … kebetulan aku dikasih orang, terus aku kepikiran kamu juga belum makan."
"Aku nggak lapar," tolak Jinan dingin.
Xena sungguh bingung. Sebenarnya, apa yang membuat Jinan begitu marah?
Dia menggigit bibirnya, lalu mengangkat nampan berisi kopi dan kue yang tadi dia bawa.
"Tinggalkan kopinya." Jinan menghela napasnya.
Mata Xena spontan berbinar, tidak bisa menutupi kegembiraannya. Dia meletakkan kopi itu di depan Jinan dengan cepat.
Sebenarnya, Jinan ingin berkata sesuatu, tetapi dia mengurungkan niatnya. Sebagai wanita dewasa, Xena tentu bisa memikirkan hal ini sendiri.
"Pergilah, kerjakan urusanmu," ucapnya dengan nada lebih lembut.
Xena mengangguk bersemangat, lalu bergegas meninggalkan ruangan.
Di sisi lain, Sandy berjalan dengan menenteng beberapa hadiah mahal di tangannya. Selama empat tahun menikah dengan Xena, dia cukup sering be
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link