Bab 92 Takut
Dia langsung pergi ke kamar mandi dan muntah di wastafel beberapa kali. Setelah itu, dia perlahan berdiri tegak dan kembali ke tempat tidur dengan langkah lambat, lalu duduk.
Dia menggigit bibirnya dan menundukkan wajahnya, tetapi hatinya terasa pedih.
Perasaan yang terjalin selama bertahun-tahun tidak bisa dilupakan dalam waktu singkat.
Kata-kata Tirta tadi membuatnya berpikir apakah Bernard benar-benar berniat untuk berubah dan harus diberi kesempatan lagi.
Namun, foto-foto yang baru diterimanya benar-benar menghancurkan sisa-sisa harapan yang ada di dalam hatinya.
Chyntia bersyukur bahwa selama beberapa hari ini dia tidak bersikap lembut. Jika tidak, dia hanya akan mengalami lebih banyak penderitaan.
Selain itu, Susan benar-benar membuatnya merasa jijik.
Seorang gadis yang merendahkan dirinya dengan cara-cara kotor seperti itu benar-benar menjijikkan. Jika saja dia menyatakan perasaannya kepada Bernard secara terbuka, Chyntia mungkin masih akan menghargainya.
Namun sekarang, Chyntia
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link