Bab 24 Dorongan
Bibir tipis pria itu melontarkan dua patah kata tanpa sedikit pun belas kasihan.
"Karena sudah memilih, kamu harus punya keberanian untuk menanggung akibatnya."
Tubuh Chyntia bergetar pelan, dia menggigit bibirnya erat-erat. "Paman benar, jadi aku memang nggak pantas minta maaf pada Bu Yuni."
"Sebenarnya, hari ini aku benar-benar cuma ingin menjenguk Bu Yuni, dengan tulus meminta maaf kepadanya. Tapi saat berdiri di depannya, aku sama sekali nggak bisa mengangkat wajahku, aku nggak bisa menghadapi Bu Yuni."
"Aku tahu Bu Yuni pasti sangat kecewa padaku. Dia juga pasti nggak akan memaafkan aku, bahkan nggak mau melihatku."
Chyntia berbicara dengan suara serak, menatap langit hitam, menahan diri agar air matanya tidak jatuh.
Tristan memandangnya dan berkata dengan suara rendah, "Bagaimana kamu bisa yakin dia nggak akan memaafkanmu? Kamu bahkan belum mencoba memperjuangkannya, tapi sudah mundur. Penyu yang terus bersembunyi di cangkangnya nggak akan pernah melihat dunia luar."
Chyntia meng

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link