Bab 47
Melihat Aldi hendak pergi, Merina tiba-tiba memeluknya dari belakang, terisak sambil berkata, "Tidak, kalau kamu tak menjawab hari ini, aku tak akan membiarkanmu pergi!"
Aldi mengerutkan keningnya. Ada rasa gelisah yang melonjak di dalam hatinya, dia berkata dengan suara serius, "Merina, lepaskan!"
"Tak mau!" seru Merina.
Merina menggelengkan kepala, suaranya penuh dengan kesedihan saat berkata, "Apakah kamu lupa janjimu padaku di luar resor saat aku berusia delapan belas tahun?"
Tubuh besar Aldi membeku sejenak, lalu ada kegetiran yang melintas di matanya.
Aldi menarik tangan Merina, kembali menatapnya dan berkata kata demi kata, "Merina, aku tal pernah melupakannya."
Jadi, apa pun yang diinginkannya, Aldi akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhinya. Kalaupun itu berarti mengetahui bahwa Merina telah menyakiti Serina, Aldi tidak menyalahkan Merina.
"Karena kamu belum lupa, kenapa kamu enggan menceraikan Serina?" tanya Merina.
Aldi tidak berbicara, dia tidak tahu alasannya, tetapi s
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link